YOGYAKARTA, AYOYOGYA.COM- Para pedagang kali lima (PKL) Malioboro akhirnya setuju direlokasi meski awalnya sempat menolak. Relokasi dilakukan dalam rangka penataan kawasan Malioboro sebagai bagian dari Sumbu Filofosi DIY.
Dari pantauan, mereka pun mulai berbenah dan menyiapkan diri pindah ke dua lokasi baru di eks Dinas Pariwisata DIY serta di eks Bioskop Indra.
"Kami setuju [relokasi], apalagi tidak punya alasan untuk menolak, setuju untuk relokasi," ujar Ketua Pedagang Kaki Lima Malioboro Ahmad Yani (Pelmani) Slamet Santoso disela persiapan relokasi di Malioboro, Rabu (19/1/2022).
Melansir SuaraJogja.id-jaringan Ayoyogya.com, Kamis (20/1), Slamet mengaku banyak PKL di sisi barat yang sebenarnya tidak punya lapak selama berjualan di Malioboro. Mereka berjualan di depan toko yang bukan merupakan lahan milik pribadi.
Baca Juga: Ratusan PKL Malioboro Jogja Geruduk Pemkot dan Kantor DPRD Tuntut Penundaan Relokasi
Karenanya dengan adanya kebijakan relokasi, PKL Malioboro akhirnya memiliki legalitas saat berjualan. Kenyamanan berjualan pun akan mereka dapatkan, termasuk fasilitas yang dibutuhkan untuk memasarkan dagangan mereka.
Dari 444 anggota PKL dibawah Pelmani, 99 persen dari anggota sudah setuju dengan rencana relokasi. Sedangkan dua PKL lain meminta relokasi ditunda hingga libur Idul Fitri mendatang.
Meski ada kekhawatiran di tempat baru akan mengurangi pendapatan PKL, Slamet meyakini mereka tidak akan kehilangan pelanggan. Sebab pendapatan mereka tidak melulu dari lorong Malioboro tempat mereka berjualan selama ini.
Artikel Terkait
Demo di DPRD DIY, PKL dan Serikat Buruh Malah Terlibat Cekcok
Jokowi di Malioboro Cairkan BLT Rp1,2 Juta untuk PKL dan Warung Kecil
Ratusan Pedagang di Malioboro Antusias Daftar BLT PKL dan Warung Kecil
Hingga Akhir Tahun 2021, Satu Juta PKL Dapat Rp1,2 Juta
Pemulihan Ekonomi Pandemi Covid-19, BPTKLW Sasar 4.500 PKL Bantul